DL/27022021/Bandarlampung

---- Anindya Noviyan Bakrie kembali memegang tampuk pimpinan organisasi olahraga tertinggi renang di Indonesia, Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) melalui Musyawarah nasional (Munas) PRSI yang berlangsung secara virtual, Sabtu 27 Pebruari 2021.

Pada Munas tersebut seluruh mekanisme Munas dilakukan secara urut dan telah disesuaikan dengan tata tertib yang sebelumnya dibahwas secara alot oleh peserta yang berjumlah 33 Pengprov, karena Maluku belum memenuhi syarat kepengurusannya.

Anindya kali ini tidak sendiri dalam pencalonan Ketua Umum PRSI periode 2021-2025, karena satu rival muncul yakni Wibowo yang didukung oleh 5 Pengprov.

Dalam mekanisme yang berlangsung secara daring itu Munas cukup kondusif dengan berbagai masukan dan sedikit perdebatan, namun bisa diselesaikan sesuai dengan tata tertib yang disepakati bersama.

Meskipun dilihat dari dukungan yang ada sudah terpaut sangat jauh, namun akhirnya dalam pemilihan yang berlangsung disepakati dengan pola voting.

Dalam voting ini Anindya memperoleh 27 suara, dan Wibowo memperoleh 5 suara dan satu suara abstain dari Nusa Tenggara Barat. Dan akhirnya ditetapkan Anindya sebagai ketua umum PRSI periode 2021-2025.

Dalam sambutannya, Anindya mengatakan bahwa dirinya menerima ide-ide segar dari semua pihak. “Ini semua untuk memajukan PRSI dimasa yang akan datang, jadi silahkan memberikan ide-ide segar kepada kami,” katanya.

Munas juga mengamanatkan bahwa setelah Munas ini Ketua terpilih mempunyai tugas memimpin formatur menyusun kepengurusan PRSI untuk periode 2021-2025 dalam waktu maksimal 30 hari setelah Munas ini.

Dalam Munas ini Lampung mengirimkan tiga wakilnya, Ade Utami Ibnu pada Komisi A bidang Organisasi dan Kelembagaan, DR Budi Setiadi M,Pd pada Komisi B bidang Pembinaan dan Prestasi dan Litbang, dan Ikkus Heradyan, S.Sos, M.M di komisi C bidang Kesekretariatan, Anggaran (RAPBO) dan Umum.

Dalam Munas ini Lampung mendukung sepenuhnya Anindya sejak awal, karena melihat beberapa program yang bagus dalam pembinaan dan beberapa program terkait yang masih harus ada kelanjutannya. (hms PRSI lpg)